Berdo'a

Senin, 29 Juni 2009

ada yang bertabuh....
disekitarnya orang-orang mengelilingi
bersujud..., menengadah
sambil mengacungkan jiwanya...
agar bebas dari keserakahan

ada yang bermain generang
disekitarnya orang-orang menari
bersenandung puji-pujian...
sambil menurihkan jeritannya
agar semua terwujud membentuk

dan ada yang menabuh generang
semua terdiam.....khusyu dalam keheningannya yang abadi

Wah...

Sabtu, 20 Juni 2009


Walah.... hehehe... sekarang jadi kebalik ya...!!!???

Pemandangan pagi... dimana tebak?

Semilir kayuh mendesih
mengayuh sampan dengan tenang

Koleksi Om Dedy.... Asyik ma kasih Om


siapa yang lagi jalan tuch...!!?

Performance Art...


Performance art di Sasana Budaya Ganesa Bandung

William Shakespeare


William Shakespeare (lahir di Stratford-upon-Avon, Warwickshire, Inggris, 26 April 1564 – wafat di Stratford-upon-Avon, Warwickshire, Inggris, 23 April 1616 pada umur 51 tahun) adalah seorang penulis Inggris yang seringkali disebut orang sebagai salah satu sastrawan terbesar Inggris. Ia menulis sekitar 38 sandiwara tragedi, komedi, sejarah, dan 154 sonata, 2 puisi naratif, dan puisi-puisi yang lain. Ia menulis antara tahun 1585 dan 1613 dan karyanya telah diterjemahkan di hampir semua bahasa hidup di dunia dan dipentaskan di panggung lebih daripada semua penulis sandiwara yang lain.

Remy Sylado

Remy Sylado lahir di Makasar, Sulawesi Selatan, 12 Juli 1945 adalah salah satu sastrawan indonesia. Nama sebenarnya adalah Yapi Panda Abdiel Tambayong. Ia menghabiskan masa kecil dan remaja di Semarang dan Solo. Ia memiliki sejumlah nama samaran seperti Dova Zila, Alif Danya Munsyi, Juliana C. Panda, Jubal Anak Perang Imanuel, dsb di balik kegiatannya di bidang musik, seni rupa, teater, film, dsb dan menguasai sejumlah Bahasa.

Ia memulai karier sebagai wartawan majalah Tempo (Semarang, 1965), redaktur majalah "Aktuil" Bandung (sejak 1970), dosen Akademi Sinematografi Bandung (sejak 1971), ketua Teater Yayasan Pusat Kebudayaan Bandung. Dia menulis kritik, puisi, cerpen, novel (sejak usia 18), drama, kolom, esai, sajak, roman populer, juga buku-buku musikologi, dramaturgi, bahasa, dan teologi. Remy terkenal karena sikap beraninya menghadapi pandangan umum melalui pertunjukan-pertunjukan drama yang dipimpinnya. Ia juga salah satu pelopor penulisan puisi mbeling.

Selain menulis banyak novel, ia juga dikenal piawai melukis, drama, dan tahu banyak akan film. Saat ini ia bermukim di Bandung. Remy pernah dianugerahi hadiah "Sastrawan Khatulistiwa 2002" untuk novelnya "Kerudung Merah Kirmizi.

Remy juga dikenal sebagai seorang Munsyi, ahli di bidang bahasa. Dalam karya fiksinya, sastrawan ini suka mengenalkan kata-kata Indonesia lama yang sudah jarang dipakai. Hal ini membuat karya sastranya unik dan istimewa, selain kualitas tulisannya yang tidak diragukan lagi. Penulisan novelnya didukung dengan riset yang tidak tanggung-tanggung. Seniman ini rajin ke perpustakaan nasional untuk membongkar arsip tua, dan menelusuri pasar buku tua. Pengarang yang masih menulis karyanya dengan mesin ketik ini juga banyak melahirkan karya berlatar budaya di luar budayanya. Di luar kegiatan penulisan kreatif, ia juga kerap diundang berceramah teologi.

Remy Sylado pernah dan masih mengajar di beberapa perguruan di Bandung dan Jakarta, seperti Akademi Sinematografi, Institut Teater dan Film, Sekolah Tinggi Teologi.

Tikus-tikus Masa Kini

Selasa, 16 Juni 2009

ada yang melongo....
seekor kucing mengendap-ngendap....,mengintip....,
menguping percakapan tiga kawanan tikus... yang sombong
dalam percakapannya...
tikus 1 : apapun racun tikus... akan aku telan... ga mempan...!!!
tikus (2 & 3) : oh... hebat... hebat !!!
tikus 2 : ... beri saya perangkap tikus paling canggih... akan saya angkat - angkat itu jebakan tikus....
tikus 3 : oh... kala aku tidak bisa apa-apa.... oh sorry... aku mau pergi dulu...
tikus (1 & 2) : mau kemana?
tikus 3 : aku mau kencan dulu sama kucing diujung lorong sana....
Tikus (1 & 2) : uhh... oh....

kucing yang mendengar percakapan itu... menggelegar lari dan menderaikan air mata....
semua daerah...dikuasai oleh tikus-tikus berdasi... di terminal..., di proyek-proyek..., rumah sakit..., bahkan di gorong - gorong pemerintahan

berbahagialah...

Selasa, 09 Juni 2009

rerumputan berdendang menyanyikan kecerian
bermandikan embun dan semilir angin pagi
bunga-bunga mekar dihalaman rindu duri tak bertangkai...
senyum itu...
oh...
seharum bunga kasturi...
langit tersenyum melengkung tipis di birunya...
bercumbu dengan kesejatiannya...
oh...
ingin keabadian ini tak berujung selayak nya samudra luas menghampar... karena kalian begitu putih di hitam aku...

iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiihhhhhhhhhhhhhhhhhhh........................

negosiasi ini tak berarti....
kau tawarkan madu pahit yg kekal...
dengan bumbu-bumbu kenaifan mengumpul menyatu dalam otak gila
lucu...lucu... tingkah gemulai merajuk
ah..........

Tak Perlu

Rabu, 03 Juni 2009

kerdil..........
itulah yang terjadi........
aku, kau, dia atau mereka...

sungguh menyedihkan... karena sesuatu bayangan yang tak berbentuk
dan sebuah gelimang....
malu...

silahkan apa kehendakmu... nya... ku...
semua punya lahan dan jalan sendiri
tak perlu menyengol....
tak perlu berteriak...
tak perlu menangis...
tak perlu

kau.......... terima kasih

Selasa, 02 Juni 2009

setitik cahaya jatuh tepat di gelap bola mata nirwana
ketika kau pergi...... berabad-abad yang silam
meninggalkan semua jejak tak bersyarat

oh... sungguh tak terkira
begitu terang tak terbatas
hingga mata ini mengadu sampai gaduh

oh...cahaya...
singgahlah....
mari kita bercakap...
biarlah... ku lepas semua itu....
tentang mereka yang hilang
tentang dia yang jalang

biarlah... biarlah hanya ada aku dan kau
terima kasih